Benar memang ketika seribu kebaikan hancur dengan satu keburukan. Jelas seperti air putih bening yg dituang dengan setetes tinta hitam.
Tentang kebohongan yg terungkap. Aku tak tau saat itu siapa yg berbohong dan siapa yg berkata benar. Aku ditengan antara cinta dan sahabat. Ditambah lagi orang ketiga yg aku ngga tau benar atau salah. Aku diambang bimbang. Terus mencari-cari kebenaran. Tanpa ku pertanyakan pada ia yg menjadi tersangka. Entah mungkin disaat itu aku dan dia sedang pada titik jenuh, hingga keegoisan pun tak mampu terpecahkan oleh apapun. Diam. Sama-sama diam. Hingga ibu peri datang meluluhkan hati diantara kami.
Mulailah ku dengarkan penjelasannya. Ku rasa pun tak adil jika aku ttak mendengarkan pembelaan dari dirinya. Setitik demi setitik sirna seluruh rasa ego ku. Aku semakin bimbang. Akhirnya ku tutup cerita. Aku tak mau perduli apa pun. Aku tak berhak menhakimi seseorang yg berbohong. Jikalau pun aku yg terbohongi, biarlah yg kuasa membalasnya. Dan aku yakin, apa yg aku jalani adalah yg terbaik. Tetap satu bersama cinta. Tetap dalam persahabatan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
MyFollowers
Entri Populer
-
Hei ho guuuuyyyyyssss…. Morning semuanyaaa.. hari ini aku bangun pagi-pagi dengan segar semangat dan cerahnya indah cetar membahana hali...
-
Kemarin aku pertama kali nyoba ngedit foto dari rangkaian floral gitu dari Photoshop. Trus aku share ke Group ‘ Bedah Foto ’. Nah sempat ada...
-
ini adalah Project besar pertama ku. project ini aku dapat setelah sebulan bekerja di Sentosa Digital Printing . enak hantu apa yang masuk...
-
Siapa yg pernah menyangka cerita dibalik persahabatan kami? Haha sungguh sulit menjelaskannya dari sini. Aku ngga tau apa yg bikin dia begit...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.