Blogger Widgets

Sabtu, 12 Maret 2011

talk about LIE

Benar memang ketika seribu kebaikan hancur dengan satu keburukan. Jelas seperti air putih bening yg dituang dengan setetes tinta hitam.

Tentang kebohongan yg terungkap. Aku tak tau saat itu siapa yg berbohong dan siapa yg berkata benar. Aku ditengan antara cinta dan sahabat. Ditambah lagi orang ketiga yg aku ngga tau benar atau salah. Aku diambang bimbang. Terus mencari-cari kebenaran. Tanpa ku pertanyakan pada ia yg menjadi tersangka. Entah mungkin disaat itu aku dan dia sedang pada titik jenuh, hingga keegoisan pun tak mampu terpecahkan oleh apapun. Diam. Sama-sama diam. Hingga ibu peri datang meluluhkan hati diantara kami.

Mulailah ku dengarkan penjelasannya. Ku rasa pun tak adil jika aku ttak mendengarkan pembelaan dari dirinya. Setitik demi setitik sirna seluruh rasa ego ku. Aku semakin bimbang. Akhirnya ku tutup cerita. Aku tak mau perduli apa pun. Aku tak berhak menhakimi seseorang yg berbohong. Jikalau pun aku yg terbohongi, biarlah yg kuasa membalasnya. Dan aku yakin, apa yg aku jalani adalah yg terbaik. Tetap satu bersama cinta. Tetap dalam persahabatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

MyFollowers

Entri Populer